Penulis : Ardiansyah
|
Editor : Ardiansyah

KESEHATAN, infotangerang.com Kosmetik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama untuk menunjang penampilan. Namun, apakah Anda yakin produk kosmetik yang Anda gunakan benar-benar aman?.

Sebagian kosmetik, terutama yang tidak terdaftar secara resmi, mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, hidrokuinon, steroid, paraben, dan timbal yang berisiko bagi kesehatan.

Baca juga:

Menurut dr. Putri Ramadhani, Sp.DVE, Dokter Spesialis Kulit dan Kecantikan di RS Sari Asih Ciputat, penggunaan kosmetik dengan kandungan bahan berbahaya dapat menimbulkan dampak jangka pendek maupun panjang yang serius, termasuk risiko kanker dan gangguan kesehatan kronis. Berikut adalah ulasan lebih mendalam tentang bahaya bahan-bahan tersebut.

Bahan Berbahaya dalam Kosmetik dan Dampaknya:

1. Merkuri

Merkuri sering digunakan sebagai bahan pemutih karena kemampuannya menghambat produksi melanin. Namun, bahayanya tak bisa diremehkan:

• Kulit: Menyebabkan iritasi, dermatitis, bahkan kerusakan kulit permanen.
• Sistemik: Diserap melalui kulit, merkuri dapat merusak ginjal, sistem saraf, dan otak.
• Paparan jangka panjang: Meningkatkan risiko kanker akibat akumulasi dalam tubuh.

2. Hidrokuinon

Sebagai agen pemutih kulit, hidrokuinon dapat memberikan hasil cepat. Namun, penggunaan tanpa pengawasan atau dalam dosis tinggi dapat:

• Menyebabkan okronosis eksogen, yakni penggelapan kulit yang bersifat permanen.
• Berpotensi meningkatkan risiko kanker kulit karena sifat karsinogeniknya.

3. Steroid Kuat

Steroid dalam kosmetik ilegal dapat memberikan efek instan pada kulit, tetapi penggunaannya tanpa pengawasan medis dapat:

• Menyebabkan kulit menipis, jerawat steroid, hingga perubahan warna kulit.
• Menekan fungsi adrenal yang berisiko bagi kesehatan tubuh.

4. Paraben
Bahan pengawet ini banyak digunakan dalam produk kosmetik untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Sayangnya, beberapa studi menunjukkan paraben dapat meniru hormon estrogen, meningkatkan risiko kanker payudara.

Advertisement