•Menghilangkan stigma terhadap kesehatan mental dan bunuh diri melalui kampanye publik dan pendidikan juga penting, karena nyatanya masih banyak orang merasa malu untuk mencari bantuan karena stigma negatif terkait gangguan mental.
•Memberi Dukungan kesehatan mental, seperti terapi bicara (psikoterapi), konseling, dan obat-obatan untuk gangguan seperti depresi atau kecemasan, bisa sangat efektif dalam mengurangi risiko bunuh diri.
“Sejumlah tanda-tanda bisa kita ketahui dari seseorang yang berpeluang untuk mengakhiri hidupnya, beberapa diantaranya, selalu bicara tentang ingin mati atau tidak ingin hidup, menarik diri dari teman dan keluarga, dan prilaku dan suasana hatinya berubah drastis, dan penggunaan obat-obat seperti narkoba atau alkohol,” ujar dr Nina Masdiani, SpKJ.
Psikiatri yang bertugas di RS IMC Bintaro (RS Sari Asih Group) ini menekankan bahwa pencegahan bunuh diri memerlukan partisipasi dari seluruh masyarakat, mulai dari individu, komunitas, hingga pemerintah.
Melalui pendidikan, advokasi, dan dukungan yang lebih baik, dirasa bisa membantu orang yang sedang berjuang dengan masalah mental untuk mendapatkan bantuan sebelum terlambat.
Follow Berita infotangerang.com di Google News
(Mad/Rdk)

 
											